Selaksa Rindu Ayah

Penulis : Amrul Fajri

Telah lama kau pergi Ayah…
Hampir saja memori tentangmu
ku lupakan
Tentang garis wajahmu
Tentang senyummu
Tentang kegigihanmu
Dan, Tentang nasehatmu

Ayah…
Rindu ini mendorong-dorong relung batinku
Hampir tiga belas tahun kita berpisah
Kau pergi di kala usiaku masih kecil
Dikala aku masih ingin di sayang
seperti kebanyakan anak-anak lain

Ayah…
Aku merindukan wangi harum tubuhmu,
Wangi harum kulit keriputmu, Wangi harum belaian kasihmu
Mungkin, hanya doa yang bisa meredamkan rasa rindu yang membuncah ini
Rasa rindu yang setiap saat merongrong relung jiwaku

Ayah…
Kuharap kita akan berkumpul kembali, kelak

Ayah…
Aku rindu nasihat manismu
Aku rindu pelukanmu
Aku rindu senyuman tulusmu
Hanya rasa sedih yang mendekam di hatiku
Ketika anak-anak lain berkumpul bersama Ayahnya

Sedangkan aku…
Aku hanya merindukan mu Ayah, Seleksa rindu ku padamu Ayah…

penulis-senandung

Kau mengajariku tentang keindahan
Pada bunga-bunga yang bermekaran dan pada dedaunan yang berjatuhan
Kau mengajariku tentang kebahagiaan
Pada kicauan burung yang berdendang dan pada rinai hujan di musim kemarau

Kau mengajariku tentang  ketulusan
Pada embun yang suci meski hilang tanpa jejak oleh sinar mentari
Kau mengajariku tentang pengorbanan
Pada senja yang berhias jingga mega yang hanya membekas di sore dan hilang ditelan kegelapan

Dan kau pun mengajariku tentang kekuatan
Pada batu karang di tengah lautan yang tak bergeming meski diterjang badai dan gelombang
Lalu mengapa kau tak mengajarkanku tentang kesetiaan
pada dirimu yang selalu ada di sampingku hingga ajal datang

penulis-senandung

 

Ruhku berkelana entah kemana
Terpisahkan oleh raga dan membaur dengan kesucian
Cahaya itu kian menyala
Di antara fananya dunia yang mengelokkan
Seulas doa terucap dari balik tirai malam
Membuka tabir kelamnya jiwa yang kian temaram
Nur itu masih benderang
Meski nalar terabaikan oleh kesakitan
Memelas tiada rikuh ku di hadapan-Nya
Memohon pinta agar terhapus segala dosa

Facebook : Senandung Cinta

Twitter : @zube_aja

penulis-senandung

Berjuta kenangan melebur berkeping-keping terobek sang waktu
Usai dibuai detik dan menit yang kian berlalu
Cinta lama telah terganti
Melewati dinding-dinding halus berbingkai permadani
Asa itu terus berlari
Mengejar mimpi yang penuh dengan warna-warni
Rasa itu pun telah pergi
Menyendiri di antara ramainya duniawi
Kini yang ada hanya sebuah ilusi
yang terus menjamur mengkoyak-koyak ambisi dan melawan gengsi

Facebook : Senandung Cinta

Twitter : @zube_aja